SIKAP MOTIVASI
Motivasi
secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang
dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakan dan mengarahkan perilaku seseorang.
Motivasi dalam diri manusia terdorong karena adanya keinginan untuk hidup,
keinginan untuk memliki sesuatu, keinginan akan adanya pengakuan, keinginan
akan kekuasaan, secara ringkas motivasi merupakan dorongan atau keinginan yang
dapat dicapai dengan perilaku tertentu.
Semakin
kuat motivasi yang dimiliki individu, maka semakin besar keinginan individu
dalam mencapai tujuan baik dalam konteks belajar, bekerja, maupun dalam
kehidupan lainnya yang akan berdampak terhadap kualitas perilaku pribadi.
Selanjutnya dari kualitas perilaku pribadi itu menghasilkan keinginan
atau impian yang ingin dicapai oleh individu.
Terkadang kita mempunyai motivasi yang tinggi
tetapi lagi-lagi hanya sebuah wacana, hal tersebut karena kita tidak percaya
pada diri kita sendiri yang mengakibatkan penundaan proses.Banyak faktor yang
mengakibatkan penundaan proses tetapi semakin kuat motivasi dibarengi dengan
kepercayaan diri maka kemungkinan mencapai tujuan akan semakin besar.
Beberapa
contoh proses motivasi diri dari proses jangka pendek dan proses jangka panjang
yang mengandung unsur intrinsik (dari dalam diri) dan ekstrinsik (lingkungan
sosial), misalnya kita sedang dijalan dan tiba-tiba anjing mengejar kita dan
kita berlari menghindari bahaya, hasilnya lari kita lebih cepat dari
sebelumnya, saat kita kehilangan seseorang yang kita cintai ataupun patah hati
kita akan merasa kehilangan dan akhirnya kita mengalami 2 proses pilihan
tergantung mental kita yaitu proses kemunduran atau proses bangkit dari
keterpurukan. Bila kita memilih bangkit dari keterpurukan kita akan mendapatkan
motivasi dalam diri yang kuat karena motivasi kita adalah evaluasi dari
pengalaman yang membuat kita sedih, seiring waktu dan proses perilaku kita
berubah karena pemicu masa lalu dan ingin mendapatkan keinginan yang ingin kita
capai. maka dapat disimpulkan dari salah satu contoh diatas semakin kita
terdesak dan mengalami keterpurukan maka semakin besar motivasi diri kita untuk
mencapai keinginan dan harapan kita.
MAWAS
DIRI
mawas diri menurut kamus Beasar Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar kita janagan membuat kesalahan yang sama
mawas diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah di ambil. Secara teknis psikiologis usaha tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan. orang jawa sering berbicara tentang mawas diri dan berusaha pula untuk mempraktikkannya guna mendapatkan jawaban atas persoalan yang di hadapinya yakni apakah suatu perbuatan yang di lakukannya, suatu tindakan yang di ambilnya secara moral dapat di benarkan dan dapat di pertanggungjawabkan. adapun jawaban yang di cari adalah menelaah hati nurani
dalam hubungan denagan ”mawas diri” ini , maka pernahkah kita berfikir tentang manfaat dan nilai sebuah cermin? kata dasar ”cermin’
mawas diri menurut kamus Beasar Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar kita janagan membuat kesalahan yang sama
mawas diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah di ambil. Secara teknis psikiologis usaha tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan. orang jawa sering berbicara tentang mawas diri dan berusaha pula untuk mempraktikkannya guna mendapatkan jawaban atas persoalan yang di hadapinya yakni apakah suatu perbuatan yang di lakukannya, suatu tindakan yang di ambilnya secara moral dapat di benarkan dan dapat di pertanggungjawabkan. adapun jawaban yang di cari adalah menelaah hati nurani
dalam hubungan denagan ”mawas diri” ini , maka pernahkah kita berfikir tentang manfaat dan nilai sebuah cermin? kata dasar ”cermin’
Menurut kamus besar bahasa Indonesia
Mawas Diri adalah suatu yang menjadi teladan atau pelajaran juga sebagai suatu yang membayangkan perasaan yaitu isi hati dan keadaan batin.
Mawas Diri adalah suatu yang menjadi teladan atau pelajaran juga sebagai suatu yang membayangkan perasaan yaitu isi hati dan keadaan batin.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar