Jumat, 13 April 2012

Sepucuk Surat dari Anak yang Diaborsi buat Ibunya





Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarrakatuh

... Teruntuk Bundaku tersayang…

Dear Bunda…

Bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja… Nanda juga di sini baik-baik saja bunda… Allah sayang banget sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda….

Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat…

Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama berada di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini. Tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kenyamanan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakiiiit … banget bunda, badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik … dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.

Tapi nanda tidak kecewa kok bunda… karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.

Bunda, nanda mau cerita. Dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang… kenapa bunda malu? Karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram… Anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah… Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah. Ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali Nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.

Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja ya. Pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Maaf ya bunda, nanda bawel banget… nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu.

Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan, mengerikan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api bunda … minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh yang bau busuk, banyak durinya … yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, ngeri banget bunda.

Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda. Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak, di situlah tempatnya … di neraka itulah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ…. nanda sayang bunda… nanda kangen dan ingin bertemu bunda… nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga… nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu…

Lalu, dengan lembut malaikat berkata… Nak, kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka… sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.

Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda. Menurut nanda, Allah itu baik banget bunda…. Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk-Nya asal mereka mau bertaubat nasuha, taubat yang sungguh-sungguh. Bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini… Nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh… nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas sekali bunda… antriannya juga panjaang, menyiksa dan peluh keringat bercucuran. Semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu… tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.a

Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya…. biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda…jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.

Sudah dulu ya bunda… nanda mau main-main dulu di syurga…. nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini… nanda sayang banget sama bunda…. muach!

Kamis, 12 April 2012

AUXILIARY

AUXILIARY
USES
PRESENT/FUTURE
PAST
May
(1) polite request


(2) Formal permission
Any violation of these rules may, at Sponsor’s discretion, result in disqualification

(3) Less than 50% certainty
"You may be seen as enabling the occurrence or the loss."

Might
(1) less than 50% certainty

If inventory bloats more quickly than sales grow, this might be a sign that expected sales haven't materialized.
(2) Polite request (rare)
As such, we might consider oversized growth in those categories to offer a clue to a brighter future, and a clue that most other investors will miss.

Should
(1) Advisability
Social Media Directors should aim not to take anything personally and to always respond appropriately and not fly off the handle at negative comments.

(2) 90% certainly


Ought to
(1) Advisability
In this series, I examine inventory using a simple rule of thumb: Inventory increases ought to roughly parallel revenue increases.

(2) 90% certainly


Had better
(1) Advisability with threat of bad result


Be supposed to
(1) Expectation


Be to
(1) Strong expectation


Must
(1) Strong necessity

The
FSSA, though not unsustainable in totality, needs to be reviewed and
until the same is done by Parliament the implementation of its vague
provision must be stayed during the pendency of the present petition
else it would result in causing irreparable loss to the food business
operators.
(2) Prohibition (negative)


(3) 95% certainly


Have to
(1) Necessity
A Social Media Director does not have to be an established writer – but they must be able to speak articulately and succinctly.

(2) Lack of necessity (negative)


Have got to
(1) Necessity


Will
(1) 100% certainty
This ability may not be fully exploited, but a good online community manager will be able to speak up for themselves and for the good of the community.

(2) Willingness


(3) Polite request
An effective Social Media Director will use editorial calendars, scheduling technology and other planning tools to ensure that posts and tweets are being published regularly.

Be going to
(1) 100% certainty


(2) Definite plan


Can
(1) Ability/possibility


(2) Informal permission
For many companies, products that sit on the shelves too long can become big trouble.

(3) Informal polite request
I don't stop my checkup there, because the type of inventory can matter even more than the overall quantity.

(4) Impossibility (negative  only)


Could
(1) Past ability

I was scheduled to travel outside the country but upon receiving the sad news I decided to postpone the trip so that I could join you (Kanumba’s family), fellow Tanzanians and all his fans all over the world in mourning his demise,” he said
(2) Polite request


(3) Suggestion


(4) Less than 50% certainty


(5) Impossibility (negative only)


Be able to
(1) Ability
A Social Media Director does not have to be an established writer – but they must be able to speak articulately and succinctly.

Would
(1) polite request
We would tailor programs to meet national needs.

(2) Prefercace


(3) Repeated action in the past
Plus, lawyers say, Exhibit A would be a newsletter sent by the association to residents in February, the same month as the shooting.

Used to
(1) Repeated action in the past

Workers’ payroll taxes (“contributions”) would be saved and used to pay their retirement benefits.
Shall
(1) polite request to make a suggestion
Any person who sells to the purchaser’s prejudice any food
which is not in compliance with the provisions of this Act or the
regulations made thereunder, or of the nature or substance or quality
demanded by the purchaser, shall be liable to a penalty not exceeding
five lakh rupees.

(2) Future with "I" or "WE" as subject